'Alima News

Info unik dan menarik

Gunung Padang Cianjur Saksi Bisu Peradaban Sebelum Atlantis

Gunung Padang Cianjur Saksi Bisu Peradaban Sebelum Atlantis - Bila saja dapat bersaksi, bisa jadi Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, bakal menceritakan rahasia prasejarah paling besar didunia.

Gunung Padang Cianjur Saksi Bisu Peradaban Sebelum Atlantis

Tetapi keberadaannya saat ini hampir sama dengan keadaan Candi Borobudur saat pertama kali diketemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada 1814. Kenyataannya, Borobudur sendiri memerlukan saat sekurang-kurangnya 100 th. untuk temukan memiliki bentuk seperti sekarang ini.

Akankah hal sama berlangsung pada website yang disangka beberapa ribu th. lebih kuno dari peradaban atlantis yang hilang itu? Arkeolog UI Ali Akbar bila bisa dimaksud sudah terobsesi pada Gunung Padang mau menjawab pertanyaan itu.

Gunung Padang Cianjur Saksi Bisu Peradaban Sebelum Atlantis

Kecintaannya pada sains serta histori saat lampau bangsa Indonesia mendorong pria kelahiran 27 November 1975 itu untuk dapat memberi peran riil pada pencerahan kehidupan bangsa lewat arkeologi. Ali menuangkan buah pikiran serta hasil riset tersebut temuannya dalam buku teranyarnya berjudul Website Gunung Padang Misteri serta Arkeologi terbitan Change Publication cetakan pertama pada Desember 2013.

Buku setebal 266 halaman itu bukanlah sebatas mewakili kecintaan Ali Akbar pada website Gunung Padang yang diakrabinya mulai sejak 1994 itu namun sekalian coba membuka kemisteriusan gunung " piramida " yang pernah mengundang sinyal bertanya orang-orang di Tanah Air itu.

 " Ali Akbar juga sebagai ilmuwan sudah sukses menggabungkan kemisteriusan Gunung Padang dengan kajian arkeologi dalam cerita yang enteng serta gampang dipahami. Nampaknya beberapa pembaca mesti memiliki alasan kuat bila bakal menampik temuan-temuan barunya, " kata Guru Besar Arkeologi UI Agus Aris Munandar.

Bahkan juga Staf Spesial Presiden Bagian Pertolongan Sosial serta Bencana Andi Arief memiliki pendapat buku ini yaitu sumbangan utama dari disiplin pengetahuan arkeologi berkenaan hasil penelitian di Gunung Padang. " Semangat serta kejujurannya, membuka kekhasan dari pendekatan yang dikerjakan. Mitos, legenda jadi salah satu kajiannya manfaat 'mendekati' pengetahuan perihal Gunung Padang, " kata Andi Arief.

Ali Akbar yang tergabung dalam Tim Terpadu Penelitian Mandiri Gunung Padang itu diharapkannya selalu lakukan riset kelanjutan mengingat Gunung Padang nyatanya adalah website yang sungguh mengagumkan serta bakal merubah beberapa hal, tak saja dalam keilmuan bahkan juga dialektika kebangsaan.

10 Kali Borobudur

Orang-orang terasanya dikagetkan dengan hasil temuan Tim Katastropik Purba yang mempelajari website Gunung Padang pada 2011. Apakah benar pada website yang terhampar di Bumi Cianjur Jawa barat itu pernah ada peradaban sangatlah tinggi pada 11. 600 Saat sebelum Masehi (SM)? Bukti-bukti yang diketemukan baik oleh Tim Katastropik Purba ataupun tim selanjutnya, yaitu Tim Terpadu Penelitian Mandiri dengan cara ilmiah memberikan indikasi suatu hal yang dahsyat dibalik Website Gunung Padang yang sampai kini membisu. Misteri mengagumkan yang ada di bukit yang terdapat di perbatasan Cianjur-Sukabumi itu perlahan-lahan tetapi pasti mulai terungkap.

Penemuan-penemuan anyar di website Gunung Padang terbilang mengagetkan. Apakah benar Indonesia yaitu pusat peradaban dunia? Laboratorium Beta Analytic Miami melaunching sampel bawah permukaan Gunung Padang.

Akhirnya mengagetkan lantaran usia susunan dari kedalaman seputar 5-12 m pada bor 2 meraih 14. 500-25. 000 SM. Lumrah bila lalu media asing menyerbu sampai kehadiran Gunung Padang selekasnya menarik perhatian dunia.

Sampel permukaan Gunung Padang itu sudah pasti tambah lebih tua dibanding Piramida Giza di Mesir yang berusia seputar 2. 500 SM.

Bahkan juga hasil temuan di Gunung Padang juga mencengangkan orang-orang yang yakin pada ada peradaban Atlantis yang menurut Plato yang lahir th. 427 SM yaitu peradaban yang tinggi, kaya raya tetapi terserang bencana sampai musnah.

Ali Akbar sendiri memiliki pendapat bila menilik hasil uji pertanggalan di Gunung Padang yang lebih tua dari Atlantis, jadi kemungkinan Gunung Padang lebih tua dari Atlantis juga jadi misteri setelah itu.

Website yang terdapat di Dusun Gunung Padang RT 001/RW 08 Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Cianjur Jawa barat itu bahkan juga diprediksikan adalah bangunan prasejarah paling besar didunia yang di bangun oleh empat peradaban tidak sama.

Bila Borobudur terbentang pada luasan 1, 5 ha, jadi Website Gunung Padang yaitu 10 kali semakin besar dari itu yaitu 15 ha.

Buku ini coba menjawab beragam sinyal bertanya besar yang sampai kini hinggap dipikiran orang-orang berkenaan piramida serta sejarahnya di Indonesia.

Bukan sekedar itu, dalam Bab 3 buku ini bahkan juga diterangkan dengan gamblang masalah misteri serta mitos yang berkembang, dijawab dengan pendekatan ilmiah.

Keterikatan dengan Singgasana Prabu Siliwangi, sosok manusia Gunung Padang, Kujang serta Tapak Harimau, Batu Gendong, sampai Atlantis yang hilang cobalah dijawab dengan pendekatan ilmiah.

Hasil riset Ali Akbar serta timnya memanglah mengarah pada beragam temuan utama bahwa Gunung Padang yaitu bentukan manusia salah satunya dari artefak hasil survey berbentuk fragmen alat logam serta tembikar. Diluar itu artefak hasil ekskavasi berbentuk terak besi, ada tehnis membuat batu, sampai kemungkinan manfaat megalitik Gunung Padang.

Penemuan utama lain di Gunung Padang juga dibicarakan dalam buku ini, satu diantaranya coba menjawab sinyal bertanya masalah kemungkinan ada tidaknya rongga atau ruangan pada badan Gunung Padang.

 " Kuat disangka bahwa dibawah tanah Gunung Padang ada sejenis rongga, " kata Ali Akbar.

Hal tersebut yang lalu mendorong banyak pihak berspekulasi ada timbunan harta karun serta benda bernilai berbentuk emas yang tersimpan di dalamnya hingga ada pihak-pihak yang tidak mau Gunung Padang dipublikasikan dengan cara luas lantaran ada aspek kebutuhan spesifik.

Tetapi, Ali Akbar sendiri meyakinkan bahwa dengan cara arkeologi bukti bahwa dibawah tanah Gunung Padang ada rongga selama ini belum ada, walau bukanlah bermakna tak mungkin saja hal seperti itu ada.

Sesaat masalah memiliki bentuk yang serupa piramida, Ali Akbar dalam bukunya malah menyebutkan Gunung Padang adalah website yang memiliki bentuk susah didefinisikan tetapi dengan cara umum memiliki bentuk yaitu trapesium serta adalah punden berundak.

Keberhasilan Arkeologi Gunung Padang pada intinya sangatlah mungkin jadi bukti keberhasilan arkeologi untuk jadi pengetahuan aplikatif serta memberi peran riil untuk orang-orang pada era 21.

Dengan catatan bahwa riset, ekskavasi, rekonstruksi, sampai konservasi website selalu dikerjakan tidak ada dalih kebutuhan apa pun.

Dari segi keredaksian, Ali Akbar sudah sukses menghidangkan satu karya riil yaitu riset yang dikemas dalam bhs popular.

Walau pada bagian-bagian masih tetap merasa kental dengan bahasa-bahasa berbentuk tehnis yg tidak akrab di telinga pemula, namun peletakan banyak photo di dalamnya sangatlah membantu pembaca untuk mengerti penjelasan dengan tambah baik.

Sayangnya tak seluruhnya photo di sajikan " full colour " hingga tingkat kemenarikannya sedikit menyusut.

Cover dengan warna basic yang lembut tunjukkan keseriusan isi buku dipadukan dengan ilustrasi Gunung Padang dalam kepungan rimba di sekelilingnya.

Selanjutnya, kepedulian pemerintah yaitu kunci dari kebangkitan Gunung Padang. Tak terelakkan lagi bahwa ia yaitu website yang mungkin memberi kesaksian perihal kebesaran nenek moyang bangsa Indonesia.

Oleh karenanya, referensi Ali Akbar untuk mengonservasi lingkar Gunung Padang sampai radius 25 ha pantas untuk diperhitungkan, karena ada beragam kemungkinan termasuk juga jejak lain yang tertoreh di seputaran bukit itu yaitu kemungkinan kehadiran Bangsa Kekar Tiang penghuninya.

Kebangkitan Gunung Padang dari tidur panjangnya tidak bakal pernah percuma, seandainya juga tidak pernah ada harta karun di perutnya, tetapi ia bakal jadi lambang kebesaran satu bangsa, destinasi wisata budaya yang riil bahkan juga paling besar didunia.

Sampai bisa jadi pertanyaan Ali Akbar perihal kenapa kehadiran website itu tak selekasnya menggemparkan dunia walau sebenarnya sudah di teliti mulai sejak 1914 dengan gampang bakal terjawab.

Karena rekonstruksi atas Gunung Padang bakal dalam waktu relatif cepat bangun kebanggaan dalam jiwa orang-orang Indonesia, kebanggaan juga sebagai bangsa yang besar dengan warisan kebudayaan tertua serta sangatlah tinggi.
0 Komentar untuk "Gunung Padang Cianjur Saksi Bisu Peradaban Sebelum Atlantis "

 
Copyright © 2014 'Alima News - All Rights Reserved
Template By. Fakhrul Saepul Anwar