Setiap gunung mempunyai kekhasan semasing. Ketinggian, susunan, vegetasi, sampai jalur menuju puncaknya juga beragam. Bersukur Indonesia mempunyai jejeran gunung indah untuk didaki. Namun, sebagian salah satunya mempunyai jalur yang cukup ganas. Perlu pengetahuan serta profesionalitas tingkat tinggi untuk dapat melalui alam liarnya.
DetikTravel pada Selasa (24/4/2012) terlibat perbincangan dengan Harley Bayu Sastha, penulis seri buku ‘Mountain Climbing for Everybody’ sekalian Redaktur majalah elektronik Mountmagz. Harley menuturkan 5 gunung yg tidak pas untuk pendaki pemula. Unsur intinya, sudah pasti keselamatan.
“Mendaki ke lima ini mesti memakai layanan guide, atau minimum masyarakat setempat yang hafal medan serta jalur, ” kata Harley.
Namun bila Anda termasuk juga pendaki yang memiliki pengalaman, ke lima gunung ini mungkin saja rekomendasi untuk pendakian setelah itu. Keindahannya menantang!
1. Gunung Cartenz, Papua
Tidak mungkin terasa gunung paling tinggi di Indonesia termasuk juga gampang untuk didaki. Dengan ketinggian 4. 884 mdpl, puncak Cartenz yaitu hanya satu tempat di Indonesia yang diselimuti salju kekal. Hawa dingin tentu jadi masalah paling utama. Di lerengnya saja, suhu dapat meraih 10 derajat Celcius. Semakin dekat dengan puncak, suhu dapat hingga 0 derajat Celcius!
Tidak heran hipotermia serta AMS (Acute Mountain Sickness dengan kata lain sakit ketinggian) jadi masalah paling utama dalam pendakian. Oksigen yang tidak tebal bikin seluruhnya pendaki gampang capek, dan gampang alami halusinasi serta pusing kepala.
Namun bila meraih puncak Cartenz, bermakna Anda sukses mengalahkan satu dari Seven Summits. Ya, puncak Cartenz yaitu salah satu dari tujuh titik paling tinggi didunia!
2. Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan
Juga sebagai gunung paling tinggi di Propinsi Sulawesi Selatan, Latimojong yaitu gunung dengan kemegahan yang tidak terelakkan. Gunung ini mempunyai tujuh puncak, yang paling tinggi bernama Rante Mario di ketinggian 3. 680 mdpl. Medan yang dilalui cukup berat. Treknya curam, serta melalui rimba hujan nan lebat yang bikin kabut makin pekat. Makin mendaki, makin hawa dingin menusuk kulit.
Kadang-kadang Anda mesti melalui derasnya sungai cuma dengan jalan diatas kayu tidak tebal di atasnya. Di sebagian titik, beberapa pendaki juga mesti melalui pinggiran jurang serta berpegangan erat pada akar-akar pohon. Janganlah lupa gunakan sarung tangan bila tidak mau terluka!
Meraih puncaknya perlu perjuangan ekstra keras. Sesudah melalui sebagian bukit serta rimba lebat, Anda masih tetap dihadapkan dengan tebing yang mempunyai kemiringan ekstrim. Sebagian salah satunya meraih 70 derajat! Oleh karenanya diperlukan sebagian peralatan separti tali-temali untuk dapat memanjatnya.
3. Gunung Leuser, Nanggroe Aceh Darussalam
Empat jalur yang ada di Gunung Leuser di buka segera oleh tim Wanadri. Satu diantara mereka wafat saat menyeberangi sungai yang mengagumkan deras. Kelihatannya hal semacam ini cukup bikin beberapa orang terasa Gunung Leuser mempunyai kesusahan tingkat tinggi untuk didaki.
Juga sebagai sisi Taman Nasional Gunung Leuser, puncak paling tinggi gunung ini ada di ketinggian 3. 404 mdpl. Untuk menuju puncaknya, diperlukan saat 9-10 hari bergantung cuaca serta keadaan fisik pendaki. Dikali dua bila dihitung perjalanan pulang. Juga saat sebelum meraih puncak, Anda mesti melalui tujuh gunung lagi!
Di hari ke-8 Anda bakal tiba di Bipak Kaleng. Diberi nama demikian lantaran ada banyak kaleng sisa, bekas makanan yang didrop oleh helikopter untuk pendaki yang kehabisan perbekalan. Namun tenang saja, dari sini, perjalanan ‘hanya’ 7-8 jam lagi menuju puncak.
Mengutip website Belantara Indonesia, sebagian besar vegetasi di Gunung Leuser yaitu rimba hujan dengan tingkat kerapatan serta kelembapan yang tinggi. Harimau serta badak Sumatera ada banyak diketemukan disini. Lantaran medan yang membahayakan, beberapa pendaki mesti mengatur perizinan dari sebagian pihak termasuk juga Kapolres Aceh Tenggara, juga surat info pendakian serta surat info dokter.
4. Gunung Raung, Jawa Timur
Dimuka pendakian, jalanan berkelok dengan kontur naik-turun sampai ketinggian seputar 1. 600 mdpl. Kemudian, pendakian mulai susah. Trek makin terjal, serta jalur makin susah tampak. Semak-semak juga tumbuh sangatlah lebat.
Puncak Raung dimaksud ‘Puncak Sejati’. Untuk meraihnya, beberapa pendaki mesti lakukan panjat tebing dengan tali-temali. Treknya sangatlah susah, dengan jurang di samping kiri serta kanannya.
Lepas dari itu, Gunung Raung juga populer angker. Hal semacam ini dapat dipandang dari beberapa nama posnya, yakni Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit serta Pondok Angin.
5. Gunung Kerinci, Jambi
Kerinci yaitu gunung paling tinggi di Sumatera, 3. 805 mdpl. Gunung ini masuk ke lokasi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Trek awalannya cukup gampang, melalui ladang serta perkebunan mempunyai masyarakat setempat. Makin mendaki, trek bakal makin terjal sampai pada akhirnya sangatlah curam.
Yang juga jadi kesusahan, yakni larangan untuk pendaki untuk menginap di ketinggian kurang dari 1. 500 mdpl. Hal semacam ini lantaran banyak binatang buas yang masih tetap berkeliaran, seperti harimau Sumatera. Binatang-binatang ini bakal hindari hawa dingin pada malam hari, serta beristirahat dibawah ketinggian itu. Dengan trek yang terjal itu, hal semacam ini tentu menyusahkan beberapa pendaki yang keletihan.
Saat tengah bergelut dengan trek terjal, angin dingin juga selalu hampiri. Beberapa pendaki juga jadi cepat capek serta menggigil, bikin semua badan jadi kaku. Tidak tidak sering hujan es juga berlangsung, hingga hiportermia jadi hal yang sangatlah mungkin saja berlangsung.
0 Komentar untuk "5 Gunung Indonesia Paling Berbahaya Untuk Didaki "